Kamis, 18 Oktober 2012

Penalaran Deduktif


 Nama  : Esih Rianasari
NPM   : 22210441
Kelas   : 3 EB 17

Penalaran Deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif  (umum)  dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi  (khusus)  dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis  (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Faktor – faktor penalaran deduktif, antara lain :
  • Terdapat pada kalimat utama Penjelasannya berupa hal-hal yang umum
  • Kebenarannya jelas dan nyata
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.

      1.      Penarikan simpulan secara langsung

Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:

  • Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
                          Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

  • Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
                          Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

  • Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
                          Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

  • Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
                          Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
                          Tidak satupun yang tak berbulu adalah kucing. (simpulan)

2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung

Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:

  • Silogisme Kategorial
Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Contoh :

Premis Mayor : Tidak ada manusia yang abadi.
Premis Minor : Socrates adalah manusia.
Kesimpulan : Socrates tidak abadi.


  • Silogisme hipotesis
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
Contoh :
Jika motor di gas, motor akan berjalan
Motor di gas
Jadi, motor berjalan
  • Silogisme alternatif
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Jika premis minornya membenarkan salah satu alternatif, maka simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Dia adalah seorang pembalap atau pencuri
Dia seorang pembalap
Jadi, dia bukan seorang pencuri

  • Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contohnya :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Sumber :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar