Jumat, 06 Juni 2014

Tugas ke-3 Pertumbuhan Sektor Keuangan dan Pasar Modal Global di Indonesia

Nama              : Esih Rianasari
NPM              : 22210441
Kelas              : 4EB17
Tugas 3          : Pertumbuhan Kebijakan Sektor Keuangan dan Pasar Modal Global di Indonesia
Mata Kuliah    : Akuntansi Internasional

Pasar Modal di Indonesia
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan  Indonesia  yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam dan Lembaga Keuangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1.      Penyusunan peraturan di bidang pasar modal;
2.      Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
3.      Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;
4.      Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik;
5.      Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
6.      Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
7.      Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
8.      Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
9.      Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga keuangan;
10.  Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
11.  Pelaksanaan tata usaha Badan.

Alamat  Kantor Bapepam dan LK bertempat di:
1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN beralamatkan di Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1-4 Jakarta 10710.
2. Kantor Bapepam-LK, Cq Biro Perundangan-undangan dan Bantuan Hukum, Gedung 16 Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat.
Kebijakan sektor keuangan dan pasar modal global di Indonesia dari tahun 2009-2013
Pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 mencapai rata-rata 5,9% per tahun. Inflasi tahun 2009  diharapkan lebih terkendali setelah pada awal krisis tahun 2008 membuat kekhawatiran baru bagi investor. Bisa jadi nanti terjadi deflasi pada 2009 akibat makin melemahnya daya beli masyarakat. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) juga masih tinggi 9,25 persen, setelah diturunkan BI sebesar 25 basis poin dari 9,50 persen.
Jadi wajar saja pada 2009 merupakan tahun ujian bagi emiten dan investor untuk bisa mempertahankan eksistensinya dengan melakukan efisiensi, inovasi baru, dan repositioning terhadap pangsa pasar yang ada.
Kebijakan moneter lain yang menunjang perkembangan makro ekonomi Indonesia antara lain yaitu kebijakan suku bunga yang diaragkan agar pergerakan inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan. Diantaranya BI menurunkan BI Rate 25 bps pada tahun 2012 sebagai stimulan  ekonomi Indonesia ditengah lemahnya ekonomi global serta mempertahamkam BI Rate pada tingkat 5,75% dan menguatkan operasi moneter untuk mengendalikan akses likuiditas jangka pendek untuk mengantisipasi dampak peningkatan inflasi jangka endek.  Rasio utang terhadap PDB Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini terus menurun, dari 57% pada 2004 menjadi 24% pada akhir 2011 didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat dan pengelolaan fiskal yang baik. Posisi fiskal Indonesia secara umum dinilai masih sehat.

Kesimpulan :
Bapepam-LK adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan  Indonesia  yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal. Pada tahun 2009 merupakan tahun ujian bagi emiten dan investor untuk bisa mempertahankan eksistensinya karena akibat krisis global tahun 2008. Meskipun begitu Pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 mencapai rata-rata 5,9% per tahun.

Demikian tulisan yang buat untuk melengkapi tugas Akuntansi Internasional, semoga bisa bermanfaat.

Sumber :

Minggu, 27 April 2014

Apakah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu standarisasi penggunaan IFRS ?

Nama               : Esih Rianasari
NPM               : 22210441
Kelas               : 4 EB 17
Tugas ke-2      : Apakah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu standarisasi penggunaan IFRS?
Mata Kuliah    : Akuntansi Internasional
Dosen              : Dyah Mieta Setyawati

3. A Pembahasan
3. A. 1. Pemahaman UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” Umumnya, ia dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap oleh Usaha Kecil Menengah antara lain toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan, dan lain-lain. Biasanya usaha tersebut digagas oleh satu atau dua orang pendiri.

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1.    Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2.    Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah).
3.    Milik Warga Negara Indonesia.
4.    Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
5.    Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Peranannya di Indonesia
Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997, kata Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPP HIPPI), Suryo B.Sulisto,MBA.
Dan saat ini, menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa UKM memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk Indonesia. Berdasarkan dari data Sekjen ASEAN, UKM mempekerjakan 50 persen dan 96 persen dari jumlah pekerja dan memberi kontribusi antara 19 persen ke 31 persen dari total ekspor di ASEAN.


3.A.2. Pemahaman IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (InternationalAccounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu :
- Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
- Komisi Masyarakat Eropa (EC)
- Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC)
- Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC)


3. B. Ruang Lingkup
Sejauh ini masih banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan usahanya sedikit banyak berdampak pada sulitnya untuk mendapatkan kredit lunak dari lembaga keuangan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah membentuk tim kerja untuk menyusun Standar Akuntansi Keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah. Hal ini karena keberadaan standar akuntansi keuangan (SAK) untuk usaha kecil dan menengah (UKM) sudah lama dinantikan. Penyusunan ini dengan mengadopsi draf International Financial Reporting for Small Medium Entreprise (IFRS for SMEs) yang telah diterbitkan pada Februari 2007. Adopsi yang dilakukan oleh DSAK-IAI akan lebih fleksibel, karena draf dari IFRS sangat kompleks.
 Terkait hal itu, Standar Akuntansi Keuangan untuk UKM sebagai infrastruktur UKM agar layak dari sisi peraturan bank harus berbeda dengan SAK non UKM. Standar inilah yang kita kenal sekarang sebagai SAK ETAP, dimana Usaha Kecil dan Menengah telah dikategorikan sebagai Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

3. C. Kesimpulan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah membentuk tim kerja untuk menyusun Standar Akuntansi Keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah. Hal ini karena keberadaan standar akuntansi keuangan (SAK) untuk usaha kecil dan menengah (UKM) sudah lama dinantikan. Penyusunan ini dengan mengadopsi draf International Financial Reporting for Small Medium Entreprise (IFRS for SMEs) yang telah diterbitkan pada Februari 2007. Adopsi yang dilakukan oleh DSAK-IAI akan lebih fleksibel, karena draf dari IFRS sangat kompleks.
Pada tanggal 15 Februari 2007, IAS/IFRS mengeluarkan draft untuk UKM, disebutkan mengeliminasi setidaknya 85% IAS/IFRS.

Demikian tulisan yang saya susun tentang UKM untuk memenuhi tugas softskill Akuntansi Internasional, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi bagi pembaca yang sedang mencari materi tentang UKM.

Sumber :

4.    http://rdp2492.blogspot.com/2014/04/apakah-usaha-kecil-perlu-standarisasi.html

Senin, 24 Maret 2014

Akuntansi Internasional

Nama   : Esih Rianasari
NPM   : 22210441     
Kelas   : 4 EB 17
Tugas 1: Bab 6 Translasi Mata Uang Asing
Matkul : Akuntansi Internasional


1. Alasan Untuk Melakukan Translasi
Translasi merupakan proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Perusahaan multinasional dalam menyusun laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan.
Alasan lain dilakukannya translasi adalah :
a)      Mencatat transaksi mata uang asing
b)      Mengukur risiko perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang asing
c)      Berkomunikasi dengan pihak berkepentingan dari luar negeri
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta  nilai relatif mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Selain itu, kurs nilai tukar variabel yang digabungkan dengan berbagai metode translasi serta perlakuan kerugian dan keuntungan translasi, membuat sulit menentukan perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain bahkan satu perusahaan dalam beberapa periode. Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi risiko mata uang jika perubahan mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.Tentu pengukuran risiko ini berbeda tergantung dari metode translasi yang digunakan perusahaan.


2. Pemahaman Translasi
Metode translasi diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu metode kurs translasi tunggal dan metode dengan berbagai macam kurs.
a)      Metode kurs translasi tunggal
Kurs translasi tunggal digunakan untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing kedalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik. Metode kurs tunggal telah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar yaitu kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Berdasarkan metode  kurs kini laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya. Pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs tunggal.
b)      Metode berbagai macam kurs
Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
-        Metode kini-nonkini
Berdasarkan metode ini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan kedalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
-        Metode moneter-nonmoneter
Berdasarkan metode ini, aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter- aktiva tetap, berinvestasi jangka panjang dan persediaan investor ditranslasikan dengan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini.Metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing karena pos-pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai.
-        Metode temporal
Dengan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Berdasarkan metode ini, pos-pos moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan berdasarkan pos kini. Pos-pos nonmoneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya. Secara khusus aktiva yang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos nonmoneter yang dicatat diluar negeri berdasarkan nilai kini ditranslasikan dalam kurs kini. Pos pendapatan dan beban ditranslasikan sebesar kurs yang terjadi pada saat transaksi terkait berlangsung, meskipun kurs rata-rata dapat digunakan apabila transaksi yang menyangkut pendapatan atau beban terjadi dalam jumlah yang sangat banyak.

Keuntungan dan Kerugian Translasi
Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada pengangguhan.
a. Penangguhan
Dikeluarkannya penyesuaian translasi dari laba  periode sekarang umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas lain.
b. Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos terkait.
c. Penangguhan Parsial
Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan atau kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah realisasi.
d. tidak ditangguhkan
Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Pilihan ini memandang pengangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan.

Perkembangan Akuntansi Translasi
Sebelum tahun 1965, Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin No 4 yang kemudian diterbitkan lagi sebagai bab 12 dalam ARB No. 43, Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini.
1965-1975, Bab 12 ARB No 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu persediaan dapat ditramslasikan berdasarkan kurs historis.
1975-1981, Untuk mengakhiri keanekaragaman yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975. Pernyataan ini mengharuskan penggunaan metode translasi temporal.
1981-hingga kini, Standar No 52 mengakui bahwa baik sudut pandang induk perusahaan dan anak perusahaan mmerupakan kerangka dasar pelaporan yang sah.

Translasi apabila mata uang lokal merupakan mata uang fungsional
Jika mata uang fungsional merupakan mata uang asing yang digunakan dalam catatan entitas asing, laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dollar dengan metode kurs kini. Keuntungan atau kerugian translasi yang timbul diungkapkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas konsolidasi.

Translasi apabila Dollar AS merupakan mata uang fungsional
Apabila dollar AS merupakan mata uang fungsional suatu entitas asing, maka laporan keuangan dalam mata uang asing diukur ulang ke dalam dolar dengan menggunakan metode temporal. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi yang berasal dari proses translasi dimasukan dalam penentuan laba periode berjalan.

Translasi apabila mata uang asing merupakan mata uang fungsional
Dalam situasi ini laporan keuangan pertama-tama disajikan ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsionalnya (metode temporal) dan kemudian ditranslasikan ke dalam dollar AS dengan menggunakan metode kurs kini.

Translasi mata uang asing dan inflasi
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena yakin bahwa penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS no.52 mewajibkan penggunaan dollar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi (yaitu negara dengan tingkat inflasi kumulatif melebihi 100 persen selama periode tiga tahun).

Translasi mata uang asing di negara lain
Perbedaan utama antara standar di Inggris dan AS berkaitan dengan anak perusahaan yang berdiri sendiri di negara-negara yang mengalami hiperinflasi. Di Inggris laporan keuangan pertama-tama harus disesuaikan terhadap tingkat harga kini dan kemudian ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini, di AS metode temporal yang digunakan.
Australia dan Selandia Baru menerbitkan standar pada tahun 1988. Bila dibandingkan dengan FAS No.52 standar Australia mengharuskan penilaian kembali aktiva tidak lancar nonmoneter untuk anak perusahaan di negara berinflasi tinggi sebelum dilakukan translasi. Standar di Selandia Baru sama dalam hal ini, dan juga mengharuskan metode translasi moneter-nonmoneter untuk anak perusahaan yang operasinya terintegerasi dengan induk perusahaan.


3. Latar Belakang dan Terminologi
Translasi hanya melakukan perubahan satuan unit moneter, misalnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing, yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, dan swap.
-        Transaksi pada pasar spot
Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs spot dipengaruhi banyak faktor diantaranya perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar dimasa mendatang. Kurs nilai tukar pasar spot dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung. Dikatakan langsung jika kurs nilai tukar menunjukan jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sebaliknya, dikatakan tidak langsung jika harga satu unit mata uang domestik dalam mata uang asing.
-        Transaksi pada pasar forward
Adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu kedalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
-        Transaksi swap
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.

Pengaruh alternatif kurs translasi terhadap laporan keuangan
Ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, dapat menggunakan tiga nilai tukar berikut:
a)      Kurs kini ( Current )
Adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
b)      Kurs historis ( Historical )
Adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
c)      Kurs rata-rata ( Average )
Adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.

Transaksi Mata Uang Asing
Ciri utama dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing.
-        Perspektif transaksi tunggal
Penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diselesaikan maupun yang belum selesai) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan peristiwa tunggal.
-        Perspektif dua transaksi
FAS No 52 mengharuskan penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum diselesaikan dimasukan dalam penentuan laba.


Sumber : Choi, Federic&Geri. Akuntansi Internasional. Salemba Empat.

Senin, 16 Desember 2013

KUIS KEWIRA


1. Jelaskan pengertian wirausahawan !
Wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
2. Sebutkan watak dan karakteristik seorang wirausahawan !
- Ciri dan watak
No
Ciri
Watak
1
Percaya diri
Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme.
2.
Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif.
3
Pengambilan resiko
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan.
4
Kepemimpinan
Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.
5
Keorisinilan
Inovatif dan kreatif serta fleksibel.
6
Berorientasi ke masa depan
Pandangan ke depan, perspektif.

-  Karakteristik Wirausahawan
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
c. Preferensi kepada resiko menengah
d. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e. Rangsangan untuk umpan balik
f. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
3. Sebutkan sumber dan ide peluang usaha !
  • Kebetulan
  • Survey
  • Berlawanan denga kebiasaan umum
  • Kebutuhan akan proses
4. Jelaskan hubungan antara kreativitas dengan intelegensi !
Kretivitas dan intelegensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Ada empat variasi hubungan kreativitas dengan intelegensi, yaitu :
a. Kretivitas rendah, intelegensi rendah
b. Kretivitas tinggi, intelegensi tinggi
c. Kretivitas rendah, intelegensi tinggi
d. Kretivitas tinggi, intelegensi rendah
5. Bisakah kreativitas dipelajari? Bagaimana caranya?
Kreativitas bisa diajarkan, caranya dengan mengoptimalkan otak kanan. Karena otak kanan bersifat unconventional, unsystematic,unstructured, dan ini merupakan otaknya proses kreatif.
6. Para wirausaha merupakan bahan bakar pertumbuhan ekonomi masyarakat, jelaskan !
Mereka merupakan bahan bakar pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena ia memiliki kemampuan berpikir dan bertindak prroduktif. Pertumbuhan wirausaha berkolerasi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, karena lapangan kerja akan terbuka, pendapatan masyarakat meningkat, daya beli bertambah, barang dan jasa yang dihasilkan dunia industri akan laku terjual roda ekonomi akan berputar.
7. Sebutkan hal-hal yang menghambat munculnya kreativitas !
a.    Mencari jawaban soal hanya satu yang benar.
b.    Fokus pada harus logis, tidak boleh aneh-aneh.
c.    Harus taat pada aturan.
d.   Tetap konstan pada praktik yang dilakukan selama ini.
e.    Menganggap permainan suatu hal yang mebuang waktu dan percuma.
f.     Terlalu menekankan pada spesialisasi.
g.    Menghindar dari sifat ambiugiti.
h.    Takut terlihat bodoh.
i.      Takut salah dan takut gagal.
j.      Terpaku pada stigma “ saya tidak kreatif “.
8. Dalam dunia bisnis dikenal konsep AIDA+S, jelaskan !
A= Attention, I= Interest, D= Desire, A= Action, S= Satisfaction.
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tentu muncul lebih dulu perhatian (Attention) misalnya pada saat  konsumen  lewat di depan sebuah toko. Konsumen tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan di etalase depan toko. Kemudian konsumen tersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk kedalam toko. Setelah masuk kedalam toko dia mencari pelayan dan minta diambilkan barang yang diinginkan. Ini berarti keinginannya (Desire) meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung bayar di kas (Action). Setelah barang tersebut digunakan maka muncul dua kemungkinan konsumen tersebut puas atau tisak puas (Satisfaction).
9. Dalam marketing mix dikenal elemen 7P, jelaskan !
  • P1= Product
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing.
  • P2= Price
Harga disini bukan berarti harga yang murah saja ataupun harga tinggi akan tetapi yang dimaksudkan adalah harga yang tepat.
  • P3= Place= Saluran distribusi
Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan.
  • P4= Promotion
Disini harus ada keseimbangan, produk baik, sesuai dengan konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha marketing.
  • P5= People
Unsur orang yang melayani terutama dalam perusahaan yang menjual jasa.
  • P6= Physical Evidence
Bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa. Misal untuk penjualan jasa transportasi, konsumen akan memperhatikan kondisi mobil yang digunakan.
  • P7= Process
Bagaimana proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh konsumen diterima secara memuaskan.
10. Apa saja keuntungan memelihara pelanggan/konsumen ?
§  Merekrut pelanggan baru memerlukan biaya.
§  Para pelanggan lama berbelanja lebih banyak kepada kita.
§  Mereka merasa nyaman berurusan dengan kita.
§  Mereka bisa menjadi agent of marketing perusahaan dengan menyampaikan informasi positif tentang perusahaan.
§  Mereka lebih murah untuk dilayani.
§  Mereka tidak terlalu sensitive dengan pricing (harga).
§  Pelanggan tersebut lebih mudah memaafkan bila terjadi kesalahan.
§  Pelanggan membuat program  marketing akan berjalan lebih efektif.
§  Pelanggan mempunyai potensi memberikan keuntungan yg lebih besar.