Senin, 24 Maret 2014

Akuntansi Internasional

Nama   : Esih Rianasari
NPM   : 22210441     
Kelas   : 4 EB 17
Tugas 1: Bab 6 Translasi Mata Uang Asing
Matkul : Akuntansi Internasional


1. Alasan Untuk Melakukan Translasi
Translasi merupakan proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Perusahaan multinasional dalam menyusun laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan.
Alasan lain dilakukannya translasi adalah :
a)      Mencatat transaksi mata uang asing
b)      Mengukur risiko perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang asing
c)      Berkomunikasi dengan pihak berkepentingan dari luar negeri
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta  nilai relatif mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Selain itu, kurs nilai tukar variabel yang digabungkan dengan berbagai metode translasi serta perlakuan kerugian dan keuntungan translasi, membuat sulit menentukan perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain bahkan satu perusahaan dalam beberapa periode. Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi risiko mata uang jika perubahan mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.Tentu pengukuran risiko ini berbeda tergantung dari metode translasi yang digunakan perusahaan.


2. Pemahaman Translasi
Metode translasi diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu metode kurs translasi tunggal dan metode dengan berbagai macam kurs.
a)      Metode kurs translasi tunggal
Kurs translasi tunggal digunakan untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing kedalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik. Metode kurs tunggal telah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar yaitu kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Berdasarkan metode  kurs kini laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya. Pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs tunggal.
b)      Metode berbagai macam kurs
Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
-        Metode kini-nonkini
Berdasarkan metode ini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan kedalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
-        Metode moneter-nonmoneter
Berdasarkan metode ini, aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter- aktiva tetap, berinvestasi jangka panjang dan persediaan investor ditranslasikan dengan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini.Metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing karena pos-pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai.
-        Metode temporal
Dengan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Berdasarkan metode ini, pos-pos moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan berdasarkan pos kini. Pos-pos nonmoneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya. Secara khusus aktiva yang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos nonmoneter yang dicatat diluar negeri berdasarkan nilai kini ditranslasikan dalam kurs kini. Pos pendapatan dan beban ditranslasikan sebesar kurs yang terjadi pada saat transaksi terkait berlangsung, meskipun kurs rata-rata dapat digunakan apabila transaksi yang menyangkut pendapatan atau beban terjadi dalam jumlah yang sangat banyak.

Keuntungan dan Kerugian Translasi
Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada pengangguhan.
a. Penangguhan
Dikeluarkannya penyesuaian translasi dari laba  periode sekarang umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas lain.
b. Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos terkait.
c. Penangguhan Parsial
Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan atau kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah realisasi.
d. tidak ditangguhkan
Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Pilihan ini memandang pengangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan.

Perkembangan Akuntansi Translasi
Sebelum tahun 1965, Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin No 4 yang kemudian diterbitkan lagi sebagai bab 12 dalam ARB No. 43, Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini.
1965-1975, Bab 12 ARB No 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu persediaan dapat ditramslasikan berdasarkan kurs historis.
1975-1981, Untuk mengakhiri keanekaragaman yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975. Pernyataan ini mengharuskan penggunaan metode translasi temporal.
1981-hingga kini, Standar No 52 mengakui bahwa baik sudut pandang induk perusahaan dan anak perusahaan mmerupakan kerangka dasar pelaporan yang sah.

Translasi apabila mata uang lokal merupakan mata uang fungsional
Jika mata uang fungsional merupakan mata uang asing yang digunakan dalam catatan entitas asing, laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dollar dengan metode kurs kini. Keuntungan atau kerugian translasi yang timbul diungkapkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas konsolidasi.

Translasi apabila Dollar AS merupakan mata uang fungsional
Apabila dollar AS merupakan mata uang fungsional suatu entitas asing, maka laporan keuangan dalam mata uang asing diukur ulang ke dalam dolar dengan menggunakan metode temporal. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi yang berasal dari proses translasi dimasukan dalam penentuan laba periode berjalan.

Translasi apabila mata uang asing merupakan mata uang fungsional
Dalam situasi ini laporan keuangan pertama-tama disajikan ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsionalnya (metode temporal) dan kemudian ditranslasikan ke dalam dollar AS dengan menggunakan metode kurs kini.

Translasi mata uang asing dan inflasi
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena yakin bahwa penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS no.52 mewajibkan penggunaan dollar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi (yaitu negara dengan tingkat inflasi kumulatif melebihi 100 persen selama periode tiga tahun).

Translasi mata uang asing di negara lain
Perbedaan utama antara standar di Inggris dan AS berkaitan dengan anak perusahaan yang berdiri sendiri di negara-negara yang mengalami hiperinflasi. Di Inggris laporan keuangan pertama-tama harus disesuaikan terhadap tingkat harga kini dan kemudian ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini, di AS metode temporal yang digunakan.
Australia dan Selandia Baru menerbitkan standar pada tahun 1988. Bila dibandingkan dengan FAS No.52 standar Australia mengharuskan penilaian kembali aktiva tidak lancar nonmoneter untuk anak perusahaan di negara berinflasi tinggi sebelum dilakukan translasi. Standar di Selandia Baru sama dalam hal ini, dan juga mengharuskan metode translasi moneter-nonmoneter untuk anak perusahaan yang operasinya terintegerasi dengan induk perusahaan.


3. Latar Belakang dan Terminologi
Translasi hanya melakukan perubahan satuan unit moneter, misalnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing, yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, dan swap.
-        Transaksi pada pasar spot
Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs spot dipengaruhi banyak faktor diantaranya perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar dimasa mendatang. Kurs nilai tukar pasar spot dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung. Dikatakan langsung jika kurs nilai tukar menunjukan jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sebaliknya, dikatakan tidak langsung jika harga satu unit mata uang domestik dalam mata uang asing.
-        Transaksi pada pasar forward
Adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu kedalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
-        Transaksi swap
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.

Pengaruh alternatif kurs translasi terhadap laporan keuangan
Ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, dapat menggunakan tiga nilai tukar berikut:
a)      Kurs kini ( Current )
Adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
b)      Kurs historis ( Historical )
Adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
c)      Kurs rata-rata ( Average )
Adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.

Transaksi Mata Uang Asing
Ciri utama dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing.
-        Perspektif transaksi tunggal
Penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diselesaikan maupun yang belum selesai) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan peristiwa tunggal.
-        Perspektif dua transaksi
FAS No 52 mengharuskan penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum diselesaikan dimasukan dalam penentuan laba.


Sumber : Choi, Federic&Geri. Akuntansi Internasional. Salemba Empat.